1.
Risk Assessment.
Risk Assessment atau
dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia sebagai penilaian risiko merupakan
suatu aktivitas yang dilaksanakan untuk memperkirakan suatu risiko dari situasi
yang bisa didefinisikan dengan jelas ataupun potensi dari suatu ancaman atau
bahaya baik secara kuantitatif atau kualitatif. Penilaian risiko juga bisa
diartikan sebagai suatu proses pemeriksaan keamanan dengan suatu struktur
tertentu, pembuatan suatu rekomendasi khusus, dan rekomendasi pengambilan
keputusan dalam suatu proyek dengan menggunakan analisis risiko, perkiraan
risiko, dan informasi lain yang memiliki potensi untuk mempengaruhi keputusan.
Tinjauan Penilaian
Risiko
Penilaian risiko berbeda dengan analisis risiko atau dengan manajemen
risiko, akan tetapi antara ketiga hal tersebut terdapat hubungan yang saling
berkaitan satu dengan yang lain. Analisis risiko sendiri kegiatan menganalisa
untuk menentukan besar kecilnya suatu risiko dengan mempertimbangkan
kemungkinan terjadinya dan besarnya akibat yang ditimbulkan.(Andani EN, 2015).
Setelah menganalisis risiko yang ada dan sebelumnya
mengidentifikasi terlebih dahulu risiko sepert apa yang akan terjadi dan
bagaimana suatu bisa terjadi maka tahapan selanjutnya memberikan penilaian
tentang besarnya tingkatan terkait risiko tersebut. Hal itulah menjadi bagian
dari penilaian risiko itu sendiri dimana memberikan makna terhadap suatau
bahaya yang teridentifikasi untuk memberikan gambaran seberapa besar risiko
tersebut. Sehingga dapat diambil tindakan lanjutan terhadap bahaya yang
teridentifikasi, apakah bahaya itu dapat diterima atau tidak.
Dalam menilai
suatu risiko terdapat standard yang bisa dipakai acuan, salah satunya ialah
standard AS/NZS 4360 yang membuat peringkat risiko sebagai berikut:
- E
: Extreme Risk (Sangat berisiko segera secepatnya dibutuhkan
tindakan)
- H : High Risk (Risiko yang besar
dibutuhkan perhatian dari manajer puncak)
3.
M
: Moderat Risk (Risiko sedang, diibutuhkan sebuah tinggakan agar risiko berkurang)
- L
: Low Risk (Risiko rendah masih ditoleransi)
Penilaian risiko sendiri bisa
didefinisikan sebagai keseluruhan proses dari identifikasi risiko, analisis
risiko dan evaluasi risiko. Terdapat 6 fokus dan tipe penialaian risiko yaitu :
- Risiko
Keselamatan
- Risiko
Kesehatan
- Risiko
Lingkungan
- Risiko
Kesejahteraan
- Risiko
Keuangan
6. Pertanyaan
yang mendasar yang bisa dijawab dari penilaian risiko diantaranya yaitu:
- Apa yang
akan terjadi dan bagaimana bisa terjadi (Dapat dijawab ketika memasuki
tahap identifikasi)?
- Apa
kemungkinan yang terjadi di masa depan?
- Apa saja
dampaknya? dan
- Apakah ada
faktor-faktor yang mengurangi kemungkinan dari risiko itu atau mengurangi
dampak yang ditimbulkan akan risiko yang ada?
Secara khusus untuk memulai
Penilaian risiko terdapat hal-hal yang harus dipahami dan jelas yaitu:
1.
Konteks dan objek dari organisasi.
2.
Risiko-risko apa saja yang bisa ditoleransi, dan
bagaimana resiko yang tidak diterima akan diperlakukan.
3.
Bagaiaman penilaian risiko dapat diintegrasikan ke
dalam proses organisasi.
4.
Metode dan teknik yang digunakan untuk penilaian risiko
terhadapproses manajemen risiko secara kesuluruhan.
5.
Akuntabilitas, tanggung jawab dan kewenangan dalam
melaksanakan penialaian risiko.
6.
Sumberdaya yang memadai untuk melaksanakan penialaian
risiko dan
7.
Bagaimana penilaian risiko akan ditinjau dan
dilaporkan .
Hasil dari tahapan-tahapan ketika fase analisis resiko dan khususnya
penilaian risiko ditindaklanjuti dengan proses manajemen risiko. Manajmeen
risiko menurut Clough and Sears (1994 dikutip dalam Anonim 2009), Manajemen
risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani
semua kejadian yang menimbulkan kerugian.
Menurut AS/NZS 4360 manajemen risiko adalah “the culture, process,
and structures that are directed towards the effective management of potential
opportunities and adserve effects”. Panduan untuk manajemen risiko
terdapat dalam ISO 31000 yang terdiri dari 5 aktivitas kunci:
1.
Komunikasi
dan konsultasi
2.
Menentukan
konteks
3.
Penilaian
risiko
4.
Pengendalian
risiko
5.
Monitor
dan review
Penggunaan Penilaian Risiko
1. Bidang
Kesehatan
HRA atau penilaian risiko kesehatan
merupakan suatu prosedur yang tersistematis untuk mengidentifikasi potensi dari
bahaya kesehatan, mengevaluasi dari paparan secara subjective & atau
objective, serta bertujuan untuk menentukan dan menilai efektivitas dari
pengendalian yang dibutuhkannya.
“Peniliaian Risiko juga
dibutuhkan tidak hanya untuk seseorang yang memenuhi syarat untuk mammografi
tetapi juga dibutuhkan untuk seseorang yang menginginkan screening MRI atau
test DNA” kata Jennifer Plichta, MD, 2016 annual
meeting of the American Society of Breast Surgeons (ASBS).
2. Bidang
Audit
Auditor internal menggunakan teknik penilaian risiko dalam mengembangkan
perencanaan aktivitas audit internal dan pada penentuan prioritas untuk mengalokasikan
sumberdaya. Penilaian risiko ini juga digunakan untuk pengujian unit dan
pemilihan area yang akan dimasukkan dalam rencana kegiatan internal yang
memiliki tingkat kerentanan terhadap risiko yang tinggi.
3. Bidang
Teknologi Informasi
Penilaian risiko adalah alat yang tersedia yang
bisa digunakan oleh organisasi modern untuk membantu mengidentifikasi serta
memberikan tingkatan terhadap resiko yang berhubungan dengan penggunaan sistem
informasi dan secara tepat mengambil tindakan untuk melindungi sistem
informasi. Terdapat dua metodologi terkait penilaian resiko yakni Operationally Critical Threat, Asset,
Vulnerability Evaluation (OCTAVE) Risk
Assessment dan Central Computer and Telecommunicationd Agency (CCTA’s) Risk Assessment.
EmoticonEmoticon